Stop Percaya 3 Mitos AC Ini, Rugi kalau Masih Lakukan!

Di tengah cuaca tropis Indonesia yang kerap kali panas, pendingin ruangan atau AC telah menjadi penyelamat bagi banyak rumah dan kantor. Namun, kenyamanan yang ditawarkannya sering kali datang dengan kekhawatiran tersendiri, yaitu melonjaknya tagihan listrik.

Tak heran jika berbagai tips dan trik untuk menghemat listrik saat menggunakan pendingin ruangan menjadi topik yang sangat populer dan dicari banyak orang.

Membaca atau mendengar beragam kiat menghemat listrik saat menggunakan pendingin ruangan memang mudah, tetapi memahami mana yang benar-benar memberikan dampak signifikan pada tagihan listrik adalah tantangan tersendiri.

Akan tetapi, apakah semua anjuran tersebut benar-benar efektif? berikut ini adalah mitos dan fakta yang perlu diketahui seputar tips menghemat listrik saat menggunakan AC.

1. Mematikan AC setiap meninggalkan ruangan: Mitos

    Menyalakan dan mematikan AC berulang kali saat meninggalkan ruangan sebentar justru lebih boros listrik daripada membiarkannya menyala. Ketika pendingin ruangan dimatikan, suhu ruangan akan kembali naik, dan saat dinyalakan lagi, pendingin ruangan akan bekerja ekstra keras untuk mendinginkan ruangan dari awal. Proses ini membutuhkan daya listrik yang jauh lebih besar. Jadi, untuk penghematan listrik, lebih baik biarkan AC menyala jika Anda hanya akan pergi sebentar.

    2. AC inverter pasti hemat listrik: Mitos

    Memasang suhu AC inverter terlalu rendah (misalnya 16 derajat) sebenarnya tidak efisien. Meskipun pendingin ruangan ini dirancang untuk menghemat listrik dengan mengurangi daya setelah ruangan dingin, suhu yang ekstrem akan membuatnya bekerja tanpa henti. Kompresor akan terus menyala untuk mencapai suhu yang sulit dicapai di iklim Indonesia sehingga konsumsi listrik tetap tinggi. Jadi, kunci penghematan pada pendingin ruangan ini bukanlah pada teknologinya semata, melainkan pada kebiasaan Anda mengatur suhu.

    3. Menutup jendela dengan tirai saat AC menyala: Fakta

    Menggunakan tirai atau penutup jendela berwarna cerah adalah cara ampuh untuk menghemat listrik pendingin ruangan. Cara ini terbukti bisa mengurangi konsumsi daya hingga 45%. Tirai cerah akan memantulkan panas matahari, mencegahnya masuk ke dalam ruangan. Alhasil, pendingin ruangan tidak perlu bekerja ekstra dan tagihan listrik pun lebih hemat.

    Dengan memblokir panas dari luar, ruangan Anda akan tetap sejuk secara alami. Akibatnya, pendingin ruangan tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mendinginkan ruangan. Ini membuat kompresor tidak perlu menyala terus-menerus, sehingga konsumsi listrik pun menurun drastis. Jadi, mengganti tirai gelap Anda dengan yang berwarna cerah bukan sekadar pilihan estetika, melainkan investasi kecil yang berdampak besar pada penghematan tagihan listrik bulanan.

    4. Menutup pintu atau jendela saat AC menyala: Fakta

    Membuka jendela dan pintu saat pendingin ruangan menyala adalah salah satu penyebab utama tagihan listrik membengkak. Hal ini terjadi karena udara panas dari luar akan terus masuk, memaksa pendingin ruangan bekerja jauh lebih keras untuk mendinginkan ruangan. Ibarat mengisi air di ember yang bocor, pendingin ruangan akan terus berusaha mencapai suhu yang Anda inginkan, tetapi usahanya sia-sia karena panas terus-menerus masuk.

    Oleh karena itu, kunci penghematan paling dasar dan mudah adalah dengan selalu memastikan pintu dan jendela tertutup rapat. Dengan cara ini, pendingin ruangan bisa bekerja lebih efisien. Setelah ruangan mencapai suhu yang diinginkan, kompresor akan bekerja lebih ringan dan mengonsumsi lebih sedikit daya. Jadi, membiasakan diri untuk menutup pintu dan jendela setiap kali masuk atau keluar ruangan adalah langkah kecil yang berdampak besar pada tagihan listrik Anda.

    5. Mengatur suhu serendah mungkin: Mitos

    Jika Anda yang tinggal di Indonesia, sangat sulit bagi pendingin ruangan untuk mencapai suhu di bawah 24 derajat. Oleh karena itu, mengatur suhu AC pada 24 derajat adalah pilihan yang paling hemat dan nyaman. Menurunkan suhu di bawah angka tersebut akan memaksa kompresor bekerja tanpa henti, yang pada akhirnya hanya akan membuat tagihan listrik membengkak.

    6. Wajib nambah Freon AC: Mitos

    Mengisi ulang Freon setiap tahun adalah mitos. Freon bekerja dalam sistem tertutup dan seharusnya tidak habis. Freon hanya perlu diisi jika terjadi kebocoran pada sistem atau jika isinya sudah benar-benar habis. Jika pendingin ruangan tidak mengalami kerusakan atau kebocoran, Freon bisa bertahan hingga 4-5 tahun. Mengisi Freon tanpa adanya kebocoran tidak hanya tidak diperlukan, tetapi juga bisa merusak kompresor dan membuat pendingin ruangan bekerja tidak efisien. Jadi, daripada langsung meminta pengisian Freon, lebih baik pastikan apakah ada kebocoran terlebih dahulu.

    Daripada mencoba-coba sendiri, percayakan perawatan AC Anda kepada ahlinya. Hubungi kami di ACCTV.id untuk layanan konsultasi dan perbaikan. Kami siap membantu Anda mengatasi masalah efisiensi pendingin ruangan agar kembali optimal.

    Pastikan Anda membeli AC dari dealer resmi yang terpercaya. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan produk asli yang berkualitas dengan harga lebih terjangkau.

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top